Jumat, 15 Februari 2013

Pogalan,15 februari 2012
Besuk hari penting dalam hidupmu,hari dimana kamu akan terikat janji setiamu dalam walimatul ursy bersama suamimu.sakit…memang menyakitkan apa yang aku rasakan saat ini.namun aku tak punya daya untuk melawannya.kumohon jangan kamu salah paham, bukannya aku tak mencintaimu tapi aku merasa aku tidak pantas buatmu.”memangnya dia lebih panta..?” suara hatiku bertanya.”dilihat dari kemapanan pekerjaan mungkin dia lebih pantas daripada aku” suara jiwaku menjawab. “Trus pa yang membuatmu dulu pantas mendapatkannya” suara hatiku bertanya lagi. Bingung…sumpah aku bingung…tak mampu menjawab apa yang bisa aku banggakan dari diriku.dilihat dari materi aku tak punya apa-apa…dilihat dari ilmu aku bukan tandinganmu…dilihat dari agama engkau masih jauh beriman, akhirnya aku terhenti pada satu kesimpulan. Dilihat dari segimanapun aku tak pantas buatmu. Aku hanya bisa menitipkan cintaju pada senandung ilahi yang kini menemani………..

Senin, 22 Oktober 2012

FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan (Didin dan Hendri, 2003:1). Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan Rumah Tangga sampai dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua itu diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif.
Pendidikan Agama Islam dengan berbagai jalur, jenjang, dan bentuk yang ada seperti pada jalur pendidikan formal ada jenjang pendidikan dasar yang berbentuk Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), jenjang pendidikan menengah ada yang berbentuk Madrasah Alyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan pada jenjang pendidikan tinggi terdapat begitu banyak Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dengan berbagai bentuknya ada yang berbentuk Akademi, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas. Pada jalur pendidikan non formal seperti Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak (TPA), Majelis Ta’lim, Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jalur Pendidikan Informal seperti pendidikan yang diselenggarakan di dalam kelurarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Kesemuanya itu perlu pengelolaan atau manajemen yang sebaik-baiknya, sebab jika tidak bukan hanya gambaran negatif tentang pendidikan Islam yang ada pada masyarakat akan tetap melekat dan sulit dihilangkan bahkan mungkin Pendidikan Islam yang hak itu akan hancur oleh kebathilan yang dikelola dan tersusun rapi yang berada di sekelilingnya, sebagaimana dikemukakan Ali bin Abi Thalib :”kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dihancurkan oleh kebathilan yang tersusun rapi”.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis mengambil beberapa Rumusan Masalah yang akan kami bahas, diantaranya :
1.      Fungsi Manajemen
2.      Fungsi Manajemen Pendidikan Islam

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. FUNGSI MANAJEMEN
Berbicara tentang manajemen, dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, manajemen harus difungsikan sepenuhnya pada setiap organisasi, baik organisasi, industry, perbankan, maupun pendidikan, tidaklah terlepas dari fungsi manajemen secara umum, Fungsi manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien.
Para tokoh manajemen berbeda pendapat dalam menentukan fungsi-fungsi manajemen, selain itu istilah yang digunakan juga berbeda-beda. Perbedaan tersebut kiranya disebabkan oleh latar belakang kehidupan, kondisi lembaga atau organisasi dimana para tokoh bekerja, filsafat hidup dan pesatnya dinamika kehidupan yang mengiringnya, seperti cepatnya kemajuan informasi, teknologi, dan media.
Berikut ini akan dikemukakan perbedaan-perbedaan fungsi-fungsi manajemen dari para ahli manajemen yaitu:
1.      Henry Fayol         : Planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),   commanding (pemberian perintah), Controling (pengendalian).
2.       L. Gulick                       : Perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kerja,
 pengarahan, pengkoordinasian, penyusunan laporan
                                                pengendalian.
3.         G.R. Terry                    : Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan/penggerak
                                                pengendalian.
4.         Ernest Dale                  : Perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kerja,
                                                pengarahan, inovasi, penyajian laporan, pengendalian.
5.         Koonts dan O’Donnel  : Perencanaan, pengorganisasian, penyusunan pekerja,
                                                pengarahan, pengendalian.
6.         Oey Liang Lee              : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
                                                 pengkoordinasian, pengendalian.
7.         William Newman        :  Perencanaan, pengorganisasian, perakitan sumber-sumber,    pengarahan, pengendalian.
8.         James Stoner                  Perencanan, pengorganisasian, memimpin,
                                                   pengendalian.
9.         Louis A. Allen                Perencanaan, penyusunan kerja, memimpin,
                                                   Pengendalian.
10.     S. P. Siagian                   Perencanaan, pengorganisasian, motivasi, pengendalian.
11.     Willim Sriegel               Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian.
 12.     Lyndal Urwick              Forecasting, perencanaan, pengorganisasian, pemberian
                                                   perintah, pengkoordinasian, pengendalian.
13.     Winasdi                          Perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,
                                                   Pengkoordinasian, memimpin, pengendalian.
Dari fungsi-fungsi manajemen yang dirumuskan oleh para tokoh manajemen tersebut diatas terdapat persamaan dan perbedaannya. Persamaan fungsi manajemen terlihat pada beberapa fungsi, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Sedangkan perbedaannya terletak pada pilihan kata atau istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu fungsi manajemen. Istilah yang digunakan untuk menyebutkan pelaksanaan (actuating) bervariasi yaitu: pemberian perintah, pengkoordinasian, penyusunan kerja, pengarahan, penyusunan laporan, pelaksanaan, inovasi, perakitan sumber-sumber, memimpin.
Ada juga pendapat yang mengemukakan berbagai fungsi manajemen. Pendapat dari Robbin dan Coulter yang mengatakan bahwa fungsi dasar manajemen yang paling penting adalah merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan  tidak berbeda jauh dengan pendapat tersebut Mahdi Bin Ibrahim juga mengemukakan pendapatnya bahwa fungsi manajemen antara lain, Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
Dalam buku lain juga menyebutkan fungsi-fungsi manajemen diantaranya yaitu, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penataan staff (staffing), memimpin (leading), memberikan motivasi (motivating), memberikan pengarahan (actuating), memfasilatasi (fasilitating), memberdayakan staff (empowering), dan pengawasan (controlling).


2.2. FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Untuk mempermudah pembahasan mengenai fungsi manajemen pendidikan Islam, maka kami akan menguraikan fungsi manajemen pendidikan Islam sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh Robbin dan Coulter yang pendapatnya senada dengan Mahdi bin Ibrahim yaitu : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/kepemimpinan, dan pengawasan.
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Demikian pula halnya dalam pendidikan Islam perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan Islam. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan, kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan Islam akan berakibat sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan Islam. Bahkan Allah memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain sebuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana Firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr : 18 yang berbunyi :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسُُ مَّاقَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيرُُ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ketika menyusun sebuah perencanaan dalam pendidikan Islam tidaklah dilakukan hanya untuk mencapai tujuan dunia semata, tapi harus jauh lebih dari itu melampaui batas-batas target kehidupan duniawi. Arahkanlah perencanaan itu juga untuk mencapai target kebahagiaan dunia dan akhirat, sehingga kedua-duanya bisa dicapai secara seimbang.
Mahdi bin Ibrahim (l997:63) mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk diperhatikan demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu :
  1. Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan
  2. Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai
  3. Keterkaitan antara fase-fase operasional  rencana dengan penanggung jawab operasional, agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai
  4. Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat, mempertimbangkan perencanaa, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam merealisasikan tujuan.
  5. Kemampuan organisatoris penanggung jaawab operasional.
Sementara itu menurut Ramayulis (2008:271) mengatakan bahwa dalam Manajemen pendidikan Islam perencanaan itu meliputi :
  1. Penentuan prioritas agar pelaksanaan pendidikan berjalan efektif, prioritas kebutuhan agar melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam proses pendidikan, masyarakat dan bahkan murid.
  2. Penetapan tujuan sebagai garis pengarahan dan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan
  3. Formulasi prosedur sebagai tahap-tahap rencana tindakan.
  4. Penyerahan tanggung jawab kepada individu dan kelompok-kelompok kerja.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam Manajeman Pendidikan Islam perencanaan merupakan kunci utama untuk menentukan aktivitas berikutnya. Tanpa perencanaan yang matang aktivitas lainnya tidaklah akan berjalan dengan baik bahkan mungkin akan gagal. Oleh karena itu buatlah perencanaan sematang mungkin agar menemui kesuksesan yang memuaskan.
2.      Fungsi Pengorganisasian (organizing)
Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi suatu kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dengan mudah bisa diluluhlantakan oleh kebathilan yang tersusun rapi.
Menurut Terry (2003:73) pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.
Organisasi dalam pandangan Islam bukan semata-mata wadah, melainkan lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan secara rapi. Organisasi lebih menekankan pada pengaturan mekanisme kerja. Dalam sebuah organisasi tentu ada pemimpin dan bawahan (Didin dan Hendri, 2003:101)
Sementara itu Ramayulis (2008:272) menyatakan bahwa pengorganisasian dalam pendidikan Islam adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi, koordinasi, desain struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas. Dalam lembaga pendidikan Isla, baik yang bersifat individual, kelompok, maupun kelembagaan.
Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan Islam akan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan jika konsisten dengan prinsip-prinsip yang mendesain perjalanan organisasi yaitu Kebebasan, keadilan, dan musyawarah. Jika kesemua prinsip ini dapat diaplikasikan secara konsisten dalam proses pengelolaan lembaga pendidikan islam akan sangat membantu bagi para manajer pendidikan Islam.
Dari uraian di atas dapat difahami bahwa pengorganisasian merupakan fase kedua setelah perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerja yang efektif. Banyak pikiran, tangan, dan keterampilan dihimpun menjadi satu yang harus dikoordinasi bukan saja untuk diselesaikan tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk menciptakan kegunaan bagi masing-masing anggota kelompok tersebut terhadap keinginan keterampilan dan pengetahuan.
3.      Fungsi Pengarahan (directing).
Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan kerja sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Di dalam fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang diberi pengarahan, isi pengarahan, dan metode pengarahan. Pengarah adalah orang yang memberikan pengarahan berupa perintah, larangan, dan bimbingan. Yang diberipengarahan adalah orang yang diinginkan dapat merealisasikan pengarahan. Isi pengarahan adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah, larangan, maupun bimbingan. Sedangkan metode pengarahan adalah sistem komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.
Dalam manajemen pendidikan Islam, agar isi pengarahan yang diberikan kepada orang yang diberi pengarahan dapat dilaksanakan dengan baik maka seorang pengarah setidaknya harus memperhatikan beberapa prinsip berikut, yaitu : Keteladanan, konsistensi, keterbukaan, kelembutan, dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa perintah, larangan, maupun bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan diluar kemampuan sipenerima arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan berharap isi pengarahan itu dapat dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima pengarahan.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa fungsi pengarahan dalam manajemen pendidikan Islam adalah proses bimbingan yang didasari prinsip-prinsip religius kepada rekan kerja, sehingga orang tersebut mau melaksanakan tugasnya dengan sungguh- sungguh dan bersemangat disertai keikhlasan yang sangat mendalam.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Bahkan Didin dan Hendri (2003:156) menyatakan bahwa dalam pandangan Islam pengawasan dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.
Dalam pendidikan Islam pengawasan didefinisikan sebagai proses pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksananya perencanaan secara konsekwen baik yang bersifat materil maupun spirituil.
Menurut Ramayulis (2008:274) pengawasan dalam pendidikan Islam mempunyai karakteristik sebagai berikut: pengawasan bersifat material dan spiritual, monitoring bukan hanya manajer, tetapi juga Allah Swt, menggunakan metode yang manusiawi yang menjunjung martabat manusia. Dengan karakterisrik tersebut dapat dipahami bahwa pelaksana berbagai perencaan yang telah disepakati akan bertanggung jawab kepada manajernya dan Allah sebagai pengawas yang Maha Mengetahui. Di sisi lain pengawasan dalam konsep Islam lebih mengutamakan menggunakan pendekatan manusiawi, pendekatan yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.














BAB III
PENUTUP
3.1.       KESIMPULAN
Dari beberapa uraian di atas maka kami dapat menyimpulkan bahwa di antaranya adalah sebagai berikut:
J   fungsi-fungsi manajemen yaitu,
a.    perencanaan (planning)
b.    pengorganisasian (organizing)
c.    penataan staff (staffing)
d.   memimpin (leading)
e.    memberikan motivasi (motivating)
f.     memberikan pengarahan (actuating)
g.    memfasilatasi (fasilitating)
h.    memberdayakan staff (empowering), dan
i.      pengawasan (controlling).
J   Manajemen Pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.Banyak sekali para ulama di bidang manajemen yang menyebutkan tentang fungsi-fungsi manajemen diantaranya adalah Mahdi bin Ibrahim, dia mengatakan bahwa fungsi manajemen itu di antaranya adalah Fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.Bila Para Manajer dalam pendidikan Islam telah bisa melaksanakan tugasnya dengan tepat seuai dengan fungsi manajemen di atas, terhindar dari semua ungkupan sumir yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan Islam dikelola dengan manajemen yang asal-asalan tanpa tujuan yang tepat. Maka tidak akan ada lagi lembaga pendidikan Islam yang ketinggalan Zaman, tidak teroganisir dengan rapi, dan tidak memiliki sisten kontrol yang sesuai.

BAHAN BACAAN


1.      Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2008
2.      Mahdi bin Ibrahim, Amanah dalam Manajemen, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 1997
3.      George R Terry, Prinsip-prinsip Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2006
4.      Robbin dan Coulter, Manajemen (edisi kedelapan), PT Indeks, Jakarta, 2007





Senin, 16 April 2012

tips cara menghilangkan tahi lalat dengan mudah n murah

punya tahi lalat merupakan suatu anugerah dari Tuhan,tetapi tahi lalat yang berada di tempat yang tidak tepat kadang sering membuat kita marah,kesal, dan benci. Apalagi jika tahi lalat tersebut berada di wajah kita sehingga dapat mengurangi rasa percaya diri.Tips ini saya tulis setelah saya menerapkan sendiri jadi saya jamin berhasil. dulu saya memiliki sebuah tahi lalat di atas bibir sebelah kanan dekat dengan hidung. Seiring bertambahnya umur tahi lalat tersebut juga ikut berkembang, sehingga banyak teman- teman yang mengolok-olokku dengan sebutan tompel.Jika aku diajak foto aku akan sering berpose miring agar tahi lalatku itu tidak kelihatan, sumpah deh aku sangat tersiksa saat itu. hingga suatu hari ada seorang saudaraku yang memberiku suatu tips untuk menghilangkan tahi lalat. 

Tanpa Obat n efek samping,, yaitu :

siapkan 1/2 gelas aqua KAPUR bangunan dan 1 bungkus Wings Biru,,campur kedua bahan tersebut sampai merata. Oleskan campuran tadi tepat di atas tahi lalat kita,usahakan dipakai pada malam hari sambil berbaring dan biarkan sampai pagi.Efek yang terjadi kamu akan merasakan panas dan cenut -cenut pada tahi lalat tersebut dan sekitarnya itu tandanya campuran tersebut telah bereaksi, biarkan hal tersebut sampai pagi. Ketika Bangun tidur kamu akan mendapati luka pada tahi lalat tersebut.dan luka tersebut akan sembuh sekitar 1 sampai dengan 2 minggu.selama jangka waktu itu usahakan kamu selalu membersihkan dan menjaga luka tersebut tetap bersih dan steril agar tidak infeksi. Di sisni kamu dituntut selalau bersabar. Setelah 2 minggu Luka tersebut akan mengering dan terlihat seperti luka bakar,,setelah itu silahkan obati dengan obat penghilang bekas luka.

silahkan di coba insha Allah berhasil good luck !!!!


ini foto 1 minggu,,saya kasih hansaplast biar nggak infeksi







 ni fotoku sekarang...tahi lalatku sudah hilang tinggal di kasih bekas obat bekas luka

TRUST ME.....IT'S WORK..